Kamis, 25 Februari 2010

Dari Bedah Visi dan Misi Cabup Tolitoli di Forum KAHMI

Mendorong Pembangunan Berbasis Pedesaan dan Menata Kota Menuju Perubahan
‘Membangun desa menata kota menuju perubahan’. Demikian jargon perjuangan yang dipaparkan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati KabupatenTolitoli, H Iskandar A Nasir SH MM dan Supratman Andi Atgas SH MH, dalam acara bedah visi dan misi calon Bupati Tolitoli yang dilaksanakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) wilayah Tolitoli. Berikut laporan selengkapnya.

Laporan Andi Indra

Dalam memenuhi jargon perjuangannya untuk membangun desa menata kota menuju perubahan di daerah Kabupaten Tolitoli, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Iskandar A Nasir dan Supratman Atgas, telah menangkap beberapa permasalahan yang terjadi di beberapa desa di yang ada di wilayah kota cengkeh itu.
Misalnya saja, permasalahan banjir yang kerap melanda kota Tolitoli ketika musim hujan tiba. Hanya dengan curahan huja 3-5 jam saja, banjir pasti terjadi di kota Tolitoli, terutama di beberapa wilayah kawasan rendah seperti Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, Kelurahan Panasakan, Kelurahan Nalu dan Sidoarjo.
Pasangan Iskandar-Maman yang disingkat ‘Iman’ mengungkapkan bahwa banjir yang kerap melanda Kota Tolitoli dan sekitarnya tidak lain adalah sebagai dampak dari pendangkalan sungai, penebangan hutan di pinggir kota yang tidak memperhatikan dampak lingkungan.
“Masalah ini akan menjadi program skala prioritas kami dalam menawarkan solusi penangkal banjir dengan normalisasi sungai dan pembangunan drainase-drainas, khususnya di daerah yang rawan banjir, serta pembangunan kanal-kanalan dalam kota,”ujar H Iskandar A Nasir kepada Garda Sulteng usai acara bedah visi misi yang dilangsungkan di Hotel Suryadi.
Selain permasalahan banjir, persoalan listrik juga menjadi program prioritasnya jika nantinya dipercayakan sebagai Bupati Tolitoli periode 2010-2015. Menurutnya, selama ini, Kota Tolitoli dikenal sebagai kota yang gelap dimalam hari dikarenakan masih terbatasnya penerangan listrik. Beberapa jalan protokol seperti jalur Usman Binol terlihat terang karena adanya penerangan dari lampu iklan rokok. Masalah ini, menurut Iskandar, juga menjadi perhatian serius untuk secepatnya diberikan penanganannya, sehingga kota tolitoli bisa lebih indah dengan lampu penerangan yang baik.
Untuk mengatasi keterbatasan tenaga listrik di Kabupaten Tolitoli, iapun menawarkan solusi dari hal tersebut untuk membangun tata ruang kelistrikan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLT-MH). Selain itu, ia juga akan menawarkan untuk membuka ruang investasi kelistrikan bagi investor yang bergerak dibidang kelistrikan.
Selain persoalan listrik, program lain yang menjadi ruang lingkup dalam visi dan misi pasangan Iman adalah program kebersihan, keindahan, dan ketertiban (K3). Program ini juga menjadi perhatian dari pasangan Iman sebab ada beberapa sudut Kota Tolitoli yang terlihat masih semrawut dan belum tertata dengan baik seperti Pusat Pasar Bumi Harapan, dan beberapa sudut pemukiman masyarakat kota. program K3 yang selama ini sudah di canangkan oleh Bupati Tolitoli Drs H M Ma’ruf Bantilan MM, akan semakin digalakkan, dan penanggulangan dan pengelolaan sampah akan semakin di efektifkan.
Selain itu pula, pasangan Iman melihat pelayanan kesehatan, jasa dan pendidikan juga membutuhkan penanganan yang lebih serius lagi serta ditingkatkan untuk menjadi lebih baik.
Dalam kaitannya dengan permasalahan di wilayah pedesaan yang notabene adalah sentra produktif, pasangan ini telah menemukan secara jeli atas permasalahan antara lain kualitas produk pertanian. Sumber daya manusia petani yang mengelola sektor pertanian masih tergolong rendah dengan perangkat pertanian yang belum memadai.
Untuk diwilayah pedesaan, pasangan Iman menawarkan solusi untuk menjadi program prioritas diantaranya membangun sarana dan prasarana pedesaan, seperti pengairan, irigasi, jaringan jalan, peralatan mesin, lingkungan pemukiman, membangun akses perhubungan darat terutama yang berhubungan dengan kantong-kantong produksi pertanian, perkebunan, serta perikanan dan kelautan.
“Ya, kita ingin mendorong upaya pembangunan yang berbasis pedesaan. Kota tinggal ditata agar tidak terjadi banjir, terlihat bersih, kebutuhan tenaga listrik terpenuhi, kemudian pembangunan di pedesaan semakin di tingkatkan untuk lebih baik,”tutupnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar