Rabu, 21 April 2010

SMA Negeri 1 Palu Terbakar


Puluhan Alat Elektronik dan Dokumen Sekolah Tak Terselamatkan

Andi Indra,(21/4/2010 Palu -
Gedung tua di SMA Negeri 1 Palu, Rabu (21/4) siang, terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, namun sejumlah siswa mengalami luka ringan akibat lompat dari jendela saat kebakaran terjadi.

Informasi yang dihimpung di lokasi kejadaian, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Palu Timur, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Api berasal dari dapur ruang guru, namun belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu terjadi apakah api berasal dari kompor atau hubungan arus listrik.

Dalam peristiwa itu, sebanyak enam ruangan yang dilalap jago merah, namun enam ruangan diantaranya ruang Kepala sekolah, ruang wakasek, ruang multimedia, ruang guru, dan ruang ruang kelas unggulan ludes total. Selain menghanguskan ruangan-ruangan pada SMA tertua di Palu itu, puluhan alat eletronik juga dilalap.

Menurut salah seorang pegawai disekolah itu, selain menghanguskan gedung, terdapat 12 unit komputer yang ada di dalam ruang multimedia itu tidak berhasil diselamatkan karena dilalap jago merah. Selain itu, dua unit laptop, dua LCD proyektor (infokus, red), tiga unit radio tape, unit televise, AC, serta beberapa dokumen dan data-data sekolah penting lainnya ikut ludes.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Palu, H Abdul Chair A Machmud, yang ditemui dilokasi mengaku belum mengetahui pasti penyebab terjadinya kebakaran itu. Yang pasti, akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian yang dialami mencapai ratusan juta rupiah.

Pantauan di lokasi kejadian, sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Palu, dan dua unit pemadam milik pemda Sulteng mundar mandir untuk mengatasi kobaran api itu. Sementara, para siswa yang berusaha masuk dalam sekolah untuk menyelamatkan barang-barang diruangan yang belum terkena api di evakuasi oleh aparat kepolisian guna menghindari dari bahaya kecelakaan.

Sementara itu pula, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terisolasi karena dipenuhi oleh masyarakat dan siswa. Di lokasi kejadian, sejumlah pegawai dan pejabat di dinas pendidikan, turun menyaksikan peristiwa itu yang menghasungkan gedung tua itu. (AND)

Ditinggal Anak dan Istri, Suami Ditemukan Tewas di Kamar

Diduga Karena Bunuh Diri
Andi Indra, Palu – Seorang bapak dua anak yang diketahaui bernama Syarifuddin Ahmad, ditemukan tewas di kamarnya di Jalan Ogotion, Kelurahan Bayaoge, Kecamatan Palu Barat, Rabu (21/4). Diduga, pria tersebut tewas akibat bunuh diri

Informasi yang diperoleh, sejak dua bulan terakhir, ia mengalami masalah rumah tangga, sehingga istri dan kedua anaknya meninggalkannya. Istri dan dua anaknya itu memilih tinggal di rumah orangtuanya, akibat kekesalannya terhadap sang suami yang kedapatan berselingkuh.

Saat itulah, Syarifuddin Ahmad tinggal sendirian di rumahnya. Meski memilih telah berpisah rumah, namun sekitar pukul 08.30 Wita, istri korban yang diketahui bernama Siti Hasnah, mengunjungi suaminya (korban, red). Namun, setelah berulangkali mengetuk pintu, tidak ada jawaban dari dalam rumah.

Siti Hasnah pun memanggil dua tetangganya untuk mendobrak pintu rumah. Namun, apa daya, setelah pintu rumah dan kamar dibongkar, istrinya mendapati suaminya dalam keadaan meninggal dunia.

Saat itu pula, istri korban menjerit ketika melihat kondisi suaminya. Begitupun dengan dua tetangga korban yang mendobrak pintu rumah dan langsung menghubungi pihak keplisian.

Polisi yang menerima laporan tersebut langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Seluruh rumah diperiksa, untuk mengetahui motif kematian korban. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk otopsi.

Kapolsek Palu Barat, AKP Ahmad Darmiyanto kepada wartawan mengatakan, pihaknya tidak menemukan makanan atau minuman berbahaya dalam kamar korban. Namun, korban diduga menghabisi nyawanya sendiri dengan menelan sesuatu yang bias membahayakan nyawanya.

“Kita belum bisa memastikan apa penyebab kematian korban. Tapi, dugaan sementara, korban tewas setelah menelan sesuatu yang berbahaya,”ujar perwira tiga balak ini.

Dari kondisi korban, lanjut mantan Kapolsek Tawaeli ini, korban tewas Selasa malam (20/4). Itu dilihat dari aroma jasad dan bentuknya, singkatnya sembari mengatakan pihaknya masih mendalami kasus ini.AND

Selasa, 20 April 2010

Polda Sulteng Ringkus Link Bandar SS Internasional

Andi Indra (20/4/2010) Palu - Setelah menangkap bandar Shabu-shabu (SS) jaringan internasional, Polda Sulteng kembali menangkap dua pengedar barang haram tersebut.

Kedua pengedar SS itu dibekuk saat beroperasi di Desa Wani, Kecamatan Tana Ntovea, Kabupaten Donggala. Sulawesi Tengah. Penangkapan itu dilakukan
beberapa jam pasca penangkapan bandar SS jaringan internasional, M Idris, di Jalan Yos Sudarso I, Kelurahan Talise, Minggu (18/4).

Kasat I Dit Narkoba Polda Sulteng, AKBP Suriadi kepada wartawan, kemarin (20/4) membenarkan penangkapan terhadap dua pengedar SS tersebut. Dua pengedar SS yang ditangkap bernama M Mizan dan Antasari.

Dari tangan M Mizan, polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp900 ribu, sisa penjualan satu gram SS seharga Rp2 juta. Sementara dari tangan Antasari, polisi mengamankan delapan paket SS, ukuran kecil dan sedang.

“Setelah M Idris ditangkap, kami mengembangkannya. Hasilnya, kami menangkap dua pengedar SS di Desa Wani,” jelas perwira dua melati itu.

Dikatakannya, dari tiga tamu yang berkunjung ke rumah M Idris saat penangkapan, yakni Ahyar dan Fariz dilepas, karena dari tes urine, hasilnya negatif. Sementara satu tamu lagi, yakni Andi Ruben, ditahan polisi, karena telah membeli SS dari M Idris.

Direktorat Narkoba Polda Sulteng menangkap seorang pengedar Narkoba, kemarin (18/4). Diduga, tersangka masuk dalam jaringan pengedar narkoba internasional. Pengedar bubuk kristal yang ditangkap tim Narkoba Polda Sulteng diketahui bernama M Idris, warga Jalan Yos Sudarso I, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan delapan paket shabu-shabu (SS) ukuran kecil, dan dua paket ukuran besar. Secara keseluruhan, SS yang diamankan seberat 22 gram.

Dihadapan polisi, tersangka mengaku bubuk kristal itu diperolehnya dari seseorang berinisial D di Nunukan Utara, Kalimantan Timur. Sementara barang haram itu diperoleh E dari Malaysia.

Selain mengamankan SS seberat 22 gram, kata mantan Dir Pol Air Polda Sulteng itu, pihaknya juga mengamankan uang tunai Rp1,8 juta, dua buah HP dan satu buah timbangan elektrik.
“Saat ini, tersangka dan tiga tamunya itu masih kami tahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bila terbukti, tersangka akan dijerat dengan UU nomor 35 tahun 2009 tentang psikoterapika,” jelasnya. AND

Mobil Milik Rental Batavia di Palu Terbakar

Tiga Mesin Alat Cuci Mobil Ludes


Andi Indra (20/4/2010) Palu- Kebakaran terjadi mengakibatkan mobil rental Batavia milik H Suhu, di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/4), ludes dilalap jago merah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
kebakaran itu.

Informasi yang dihimpung dilokasi kejadian, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 Wita,di depan kampus Untad, Tondo, Kecamatan Palu Timur.

Mobil Daihatsu Xenia warna silver yang dikemudi oleh Sahalan (39), pegawai di Forbes (tempat cuci mobil), bergerak dari Palu. Rencananya, Sahlan bersama dua rekan kerjanya mau ke wilayah Kabupaten Parigi untuk menjual mesin cuci mobil.

Dalam perjalanannya, musibah telah menimpa ketiga pegawai Forbes tersebut. Mobil yang digunakan terbakar ditengah jalan sehingga mengakibatkan mobil ludes dan tiga alat mesin cuci mobil juga ikut ludes.

Tidak satupun yang berhasil diselamatkan dalam peristiwa itu kecuali nyawa ketiga orang tersebut.

Menurut Sahalan, awalnya api muncul dari jok belakang. Saat itu pula ia berhenti dan bergegas turun dari mobil bersama tiga rekannya untuk mencari pertolongan. Setelah berhasil menyelamatkan diri, si jago merah langsung membesar dan meledakkan mobil tersebut.

Beberapa saat setelah kejadian, mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Palu tiba dilokasi kejadian. Sayang, mobil tersebut sudah tidak berhasil diselamatkan lagi dari kobaran api.

Sementara itu, pantauan di lokasi kejadian, ratusan masyarakat dan mahasiswa yang kebetulan melintas menyaksikan mobil tersebut. Akibatnya, jalan Soekarno Hatta depan kampus Untad mengalami kemacetan.

Akibat kejadian tersebut, diperkirakan korban mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. (AND)

Selasa, 06 April 2010

Kediaman Inspektorat Sulteng di Bobol Maling

Andi Indra (6/4/2010) Palu - Kediaman Kepala Inspektorat Sulteng, Mulyono yang terletak di Jalan Cenderawasih Nomor 31, Selasa (6/4) dibobol maling. Akibatnya, uang senilai
Rp160 ribu, satu buah HP Nokia 6600 dan cincin raib.

Kepada wartawan, korban Mulyono dan istrinya, Andi Suryani mengatakan, pencurian dirumahnya terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Diperkirakan, pelaku lebih dari satu orang. Maling tersebut masuk dengan memanjat tembok belakang rumah, lalu mencongkel pintu samping dan pintu kamar.

“Sekitar pukul 14.30 Wita, saya masuk ke rumah. Ketika saya masuk, ada orang lari di belakang rumah ini. Setelah saya cek, ternyata pintu samping rumah saya, pintu kamar tidur dan pintu lemari telah dibongkar,”jelas Andi Suryani.

Selain itu, lanjut Andi Suryani, seluruh kamar dirumahnya dimasuki pencuri. Buktinya, sejumlah lemari pakaian dibongkar oleh pelaku. Bahkan, pelaku sempat merokok di dalam rumah, karena di kain penutup kepalanya terdapat abu rokok. “Mungkin kain penutup kepala itu dijadikan asbak oleh pelaku,”tuturnya.

Lebih jauh Andi Suryani mengatakan, memang rumahnya sering kosong, karena ia dan suami setiap hari bekerja. Sebelum kejadian ini, terangnya, dia sering melihat lelaki mengendarai motor yang mundar-mandir di depan rumahnya. Bahkan, kalau malam hari, sering ada yang pencet bel.

Kasus pencurian di rumah pejabat tersebut ditangani Polsek Palu Selatan. Tim identifikasi juga telah melakukan olah TKP dan mengambil sidik jari pelaku.**

1700 Personel TNI Bakal Amankan Kunjungan Wapres di Palu

Andi Indra (6/4/2010) Palu - Pangdam VII Wirabuana, Mayjend TNI Hari Krisnomo mengaku siap mengamankan kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, untuk membuka kegiatan Festifal Maulid Nusantara (FMN) ke
5 yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 9 April mendatang. 1700 personel TNI akan dilibatkan dalam pengamanan itu.

Kalau ada mahasiswa yang akan melakukan aksi unjukrasa, kata Pangdam, itu sah-sah saja, karena hak mereka. Namun, aksi unjukrasa itu tak akan bisa dilakukan di tempat-tempat atau jalur-jalur kunjungan wapres, karena kami tak mengizinkannya,”ujar jenderal bintang dua itu didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Kol Kav M Thamrin Marzuki, kemarin (6/4).

Dia mengatakan, seluruh jalur yang dilalui wapres akan dijaga ketat. Seluruh personel TNI, mulai dari sniper, infanteri, dan kavaleri akan disiagakan, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita tidak ingin mengambil risiko. Sesuai prosedur tetap 9Protap) pengamanan, kami akan membuat ring-ring, yang tidak semua orang bisa masuk. Namun, jika terjadi suatu hal di dalam ring-ring tersebut, kami akan mengambil tindakan,” jelasnya.

Meski demikian, lanjut mantan Asisten Logistik KSAD tersebut, pihaknya optimis tak ada gangguan saat kunjungan wapres. Untuk itu, ia meminta seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi melancarkan kunjungan RI 2 ini. Sebab, kedatangan Wapres ke Sulteng akan membawa kemajuan daerah ini.

“Setelah wapres melihat Sulteng, ia akan memberi bantuan peningkatan pembangunan daerah ini, sehingga masyarakat Sulteng sejahtera. Olehnya, mari kita menghargai tamu, apalagi yang berkunjung adalah kepala negara,” tuturnya.

Tinjau Kebun Jagun Milik Batalyon

Selain memantau kesiapan pasukan dalam rangka kunjungan wapres, kedatangan Pangdam juga dimaksudkan untuk kunjungan kerja (kunker), pasca dilantik sebagai Pangdam VII Wirabuana Januari silam, menggantikan Mayjend TNI Djoko Susilo Utomo.

Rencananya, Pangdam akan meninjau kebun jagung milik Batalyon 711, dan menanam bawang di Desa Sidera, Kabupaten Sigi. Pangdam juga akan memberi bantuan pupuk organik ‘Hantu Wirabuana’ kepada sejumlah petani.

Pangdam VII Wirabuana tiba di Bandara Mutiara sekitar pukul 13.30 Wita, kemarin (6/4). Kedatangan Jenderal dua bintang itu disambut oleh wakil Gubernur Provinsi Sulteng H Achmad Yahya SE MM, Ketua DPRD Provinsi Sulteng Prof Aminuddin Ponulele, Danrem 132 Tadulako, Kol Kav M Thamrin Marzuki, Kapolda Sulteng Brogjend Pol M Amin Saleh, beserta pejabat tinggi jajaran Korem 132 Tadulako.**

Wakapolda Sulteng di Mutasi ke Bali

Andi Indra (6/4/2010) Palu - Mutasi jabata terhadap orang nomor dua di Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng bakal digelar. Informasi yang dihimpung media ini di Mapolda Sulteng, Jalan Samratulangi, Palu, Selasa (6/4), Wakapolda Sulteng Kombes Pol I Komang Udaya, bakal dimutasi ke
tempat tugas baru yakni sebagai Wakapolda Bali.

Sementara, Wakapolda yang bakal menggantikan posisi I Komang Udayana adalah Kombes Pol Drs Dewa Made Persana, yang diketahui sebelumnya bertugas di Itwasum Mabes Polri.

Dengan dimutasinya Wakapolda lama, I Komang Udayana menjadi Wakapolda Bali, maka secara otomatis, dilihat dari tipe kota A, I Komang Udayana akan naik pangkat dari Kombes Pol menjadi Brigjen Pol.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Irfaisal Nasution SH , yang dikonfirmasi media ini malam tadi membenarkan aka nada mutasi jabatan Wakapolda Sulteng. “Telegram Rahasia (TR) nya sudah turun dan tempat tugas beliau yang baru menjadi Wakapolda Bali. Dan penggantinya dari mabes Polri,”ujarnya.

Saat ditanya soal pelaksanaan serah terima jabatan (Sertijab), Irfaizal mengaku belum mengetahui kapan sertijabnya dilaksanakan. Sebab, TR mutasi Wakapolda dari Mabes tidak mencantumkan tanggal pelaksanaan sertijab,singkatnya.

Polisi Bekuk Dua Pelaku Mutilasi di Palu Utara

Andi Indra (6/4/2010) Palu - Jajaran Polsek Palu Utara, Selasa kemarin (6/4), membekuk dua pelaku mutilasi sapi yang beraksi
di Kecamatan Palu Timur dan Palu Utara.

Kapolsek Palu Utara, AKP Syaiful Mustofa kepada wartawan membenarkan penangkapan terhadap kedua pelaku tersebut. Keduanya bernama Zainuddin alias Said (34) dan Nahar alias Labi (31). Keduanya juga merupakan warga Pantoloan, Kecamatan Palu Utara.

Menurutnya, dalam menjalankan aksinya, mudos yang digunakan oleh kedua pelaku dalam menjalankan aksinya dengan memasukkan potas ke dalam pisang, kemudian pisang tersebut dimasukkan ke mulut sapi. Setelah sapi tersebut lemas, pelaku langsung memotong empat kaki sapi tersebut.

“Kita terus melakukan pengembangan kasus mutilasi ini. Setelah diselidiki dan sejumlah informasi masyarakat, kami berhasil membekuk dua pelaku tersebut,''ujar Syaiful.

Saat ini, terang Syaiful, kedua pelaku mendekam di sel tahanan Mapolsek Palu Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lebih jauh perwira tiga balak ini, pihaknya meminta kepada masyarakat setempat untuk tetap berhati-hati dan waspada. Khususnya kepada pemilik ternak untuk berhati-hati dan mengandangkan ternaknya, sehingga pelaku mutilasi tidak bebas beraktifitas yang seperti ini lagi,”tutupnya.**

Senin, 05 April 2010

Inpres Percepatan Pembangunan Sulteng 'Banci'

Andi Indra (5/4/2010) Palu - Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah HB Paliudju, mengatakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2008 tentang percepatan
pembangunan di Sulawesi Tengah (Sulteng) ‘banci’.

Hal tersebut ditegaskan Paliudju, dalam acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulteng, yang dilangsungkan di Convention Hall Swiss Bell Hotel, Palu, Jalan Malonda, Senin (5/4) kemarin.

Menurut Paliudju, inpres percepatan pembangunan Provinsi Sulteng tidak sama dengan inpres percepatan pembangunan di daerah lain. dimana, dalam inpres tersebut, tidak ada pasal yang mengatur tentang keuangan. Sementara di daerah lain seperti Maluku, jelas mempunyai anggaran dari pusat.

“Inpres kita tidak ada pasal yang mengatur anggaran pembangunan dari pusat. Bahkan, dalam pasal-pasal, tidak ada sama sekali yang mengatur hal tersebut sehingga bisa digolongkan banci,”tutur Paliudju.

Meski dikatakan inpres tersebut banci, sambung Paliudju, pihaknya akan melakukan kembali lobi ke presiden untuk memperpanjang masa inpres tersebut. Bahkan, pemerintah daerah sudah melakukan komunikasi kembali dengan kementrian terkait untuk mengucurkan anggaran dari pusat tentang percepatan pembangunan yang di inpreskan seperti perluasan bandara udara Mutiara Palu, rumah sakit Undata, dan beberapa pembangunan lainnya.

”Mudah-mudahan ini bisa diperpanjang sampai tahun 2011 dan dananya segera dikucurkan dari kementrian terkait,”ujar Paliudju.

Menanggapi soal inpres tersebut, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal pemilihan Provinsi Sulteng, Hj Nurmawati Dewi Bantilan SE, pihaknya sudah juga sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden untuk perpanjangan inpres tersebut.

Selain itu, Nurmawati yang saat ini duduk di komite IV DPD RI yang membidangi soal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pajak, bersama tiga anggota DPD lainnya juga akan menindaklanjuti soal inpres agar kucuran dana soal inpres bisa direalisasikan oleh kementrian terkait, meski dalam pasal seperti yang dimaksud Guberur sebelumnya tidak terdapat pasal yang mengatur soal anggaran inpres tersebut.

Inpres nomor 7 tentang percepatan pembangunan adalah keputusan yang dilandasi dengan peraturan pemerintah yang mempunyai ketetapan hukum jelas. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak merealisasikannya, tandasnya.**