Jumat, 07 Januari 2011

Harga Sembako Naik, Mas Joko Untung Seribu

Andi Indra, Palu (7/1) - Kenaikan harga Sembilan bahan pokok (Sembako) yang terus meroket membuat para pemilik warung Mas Joko yang ada di Kota Palu nyaris tak mendapatkan keuntungan.

Bagaimana tidak, beberapa pekan terakhir harga sembako seperti beras, cabai, minyak goreng dan bahan-bahan pokok lainnya yang naik sangat mempengaruhi untung ruginya penjualan sebab dari Mas Joko sendiri, kenaikan harga sembako itu tidak berimbas pada kenaikan harga per porsi makanan.

Mas A’a, salah satu pedagang Mas Joko di Jalan Yos Sudarso, mengaku kenaikan harga sembako sangat berdampak pada pendapatan keuntungan dagangan. Akibat naiknya harga-harga sembako itu, ia nyaris tak mendapat untung. “Kalau dulu masih ada untung dari Rp1500 –2000 per porsi. Sekarang, tinggal seribu. Bisa dihitung dari modal yang kita keluarkan dalam satu malam,”ujarnya saat ditemui diwarungnya Jum’at sore (7/1).

Menurut A’a, ia merasa dilemma juga dalam penjualan Mas Joko. Ingin menaikkan harga namun pelanggang juga pada lari mencari tempat yang lebih murah. Sehingga, mau tidak mau ia juga harus bertahan harga yang sebelumnya. “Kalau tempe, sempat naik hingga Rp7 ribu, namun turun lagi menjadi Rp 6 ribu. Saya sendiri baru turunkan harga minggu lalu karena teman-teman yang lain juga turunkan harga duluan,”tuturnya.

A’an berharap agar pemerintah tidak secara sepihak dalam menaikkan harga-harga sembako. Seharusnya pemerintah juga memikirkan rakyat kecil.

Hal senada juga dikatakan oleh Mas Joko. Naiknya harga sembako membuat ia hampir tidak mendapat untung. “Beras, cabai, minyak goreng pada naik semua, kita nyaris tak dapat untung. Tapi mau diapalagi, kita tinggal ikut saja apa keinginan pemerintah,”tandasnya.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar