Kamis, 28 Januari 2010

100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono Foto SBY Dibakar, Demo di Palu Ricuh, Satu Pendemo Ditangkap

Foto SBY Dibakar, Demo di Palu Ricuh, Satu Pendemo Ditangkap

Andi Indra (28/1/2010), Palu - Aksi unjuk rasa memperingati 100 hari Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono, di depan Kantor Gubernur Provinsi Sulteng, Jalan Samratulangi, Palu, berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi setelah
salah seorang pengunjuk rasa yang diketahui bernama Nasir, di tangkap karena diduga sebagai provokator dalam aksi tersebut.

Peristiwa itu berawal saat para pengunjuk rasa membakar dan menginjak-injak foto Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Melihat aksi tersebut, polisi langsung melakukan tindakan cepat dengan mencegah pendemo membakar foto orang nomor satu di tanah air ini dengan memburu para pendemo tersebut.

Akibatnya, aksi kejar-kejaran antara massa aksi dengan polisi pun terjadi.
Selain mengamankan foto RI 1, polisi juga sempat merebut bendera yang bertuliskan Walhi milik pendemo. Namun polisi melepaskan bendera Walhi tersebut karena mendapat perlawanan dari para pendemo.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Albar, dalam orasinya mengatakan aksi ini merupakan aksi untuk memperingati pemerintahan SBY-Boedino yang tidak berhasil. Massa aksi melalui orasi Albar, mengatakan, 100 hari pertama pemerintahan SBY-Boediono telah gagal membawa bangsa Indonesia.

“Dalam kurung waktu 100 hari pemerintahan pasca pemilu Pilpres, SBY-Boediono telah gagal menjalankan pemerintahan ini,”tandasnya.

Dikatakan, hingga saat ini, belum terlihat adanya keberhasilan program pemerintah. ”Kami sebagai elemen masyarakat bersama rakyat kecil akan terus mengawal pemerintah dalam menjalankan pemerintahan ini,”ketus Albar dengan lantang.

Walikota Palu Turun Tenangkan Pendemo

Sementara itu, Wali Kota Palu Rusdy Mastura, terpaksa turun ke jalan. Melihat aksi yang sudah ricuh, orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Palu ini terpaksa turun kejalan untuk menenangkan para pendemo.

Rusdy Mastura, yang akrab disapa Cudy ini berusaha menenangkan pengunjuk rasa setelah terjadi aksi kejar antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Dalam arahannya, Cudy mengimbau para pendemo agar tetap tenang dan tertib dalam melaksanakan aksinya.

Sementara itu pula, Kapolresta Palu AKBP Adean Bonar Sitinjak, yang mendampingi Walikota Palu, juga meminta massa aksi agar tidak terlalu banyak mengambil badan jalan dalam menjalankan aksinya sehingga tidak terjadi kemcetan arus lalu lintas.

Pantauan di lokasi aksi, aksi unjuk rasa tersebut di jaga ketat oleh aparat kepolisian. Untuk mengantisipasi terjadinya bentrol besar-besaran, sejumlah peralatan (senjata, red) seperti water canon, kawat duri, dan pasukan anti hura-hura disiagakan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar